Chat with us, powered by LiveChat
 

TKN SINDIR SANDIAGA: JOKOWI AJAK KERJA, BUKAN BANYAK GAYA & RETORIKA


Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menanggapi pernyataan cawapres Sandiaga Uno soal kemajuan bangsa yang tak cukup jika hanya kerja, kerja, kerja. Timses Jokowi menilai rakyat sudah cerdas memilah mana pemimpin yang bekerja dan hanya beretorika.

"Masyarakat sudah cerdas dengan terbukanya informasi yang kemudian memudahkan mereka untuk menilai mana yang kerja beneran, mana yang hanya bergaya dan retorika semata," ujar Wakil Direktur Kampanye TKN Jokowi-Ma'ruf, Daniel Johan, saat dihubungi, Jumat (4/1/2019) malam.

Sandi bilang kerja saja tak cukup. Esensi paling penting adalah juga menumbuhkan ekonomi masyarakat.

Daniel melihat pernyataan Sandiaga itu bertolak belakang dengan apa yang sudah dicapai Jokowi. Menurutnya, capres nomor urut 01 itu sudah bekerja keras mengangkat ekonomi masyarakat.

"Presiden Jokowi jungkir balik kerja keras tanpa mengenal waktu, justru untuk mengangkat ekonomi masyarakat, itu yang dilakukan Pak Jokowi. Arahan Pak Jokowi jelas, kerja, kerja, kerja bahwa kita harus kerja secara cerdas, kerja keras, dan kerja tuntas. Jadi ajakan kerja, kerja, kerja dari Pak Jokowi itu beliau mengajak kita untuk fokus bekerja jangan terlalu banyak gaya dan retorika," tuturnya.

Senada dengan Daniel, anggota TKN Jokowi-Ma'ruf, Achmad Baidowi, mengatakan Sandiaga seharusnya mengecek fakta di lapangan lebih dulu sebelum berbicara. Program Kabinet Kerja Jokowi, menurut dia, sudah jelas, yakni pemerataan ekonomi.

"Sebaiknya sebelum ber-statement, dilihat dulu kenyataan di lapangan. Orientasi pembangunan di era Kabinet Kerja adalah untuk pemerataan ekonomi guna peningkatan kesejahteraan rakyat. 

Termasuk orientasi pembangunan yang tak lagi Jawa sentris tapi Indonesia sentris bertujuan untuk pemerataan pembangunan, termasuk pula kawasan 3T (tertinggal, terluar, dan terdepan)," jelas Baidowi saat dihubungi terpisah.

Menurut dia, kinerja pemerintahan Jokowi sudah terbukti selama 5 tahun ini dari sektor infrastruktur. Karena itu, Sandiaga diminta tak asal bicara.


"Bisa dilihat perkembangan pembangunan selama lima tahun terakhir. Kalau dibilang pemerintah tidak hadir di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), lalu pembangunan itu dilakukan siapa? Janganlah menyebar hoax terus-menerus, kasihan masyarakat," kata Baidowi.

Sebelumnya, Sandiaga menyampaikan motivasi jika ingin menjadi milenial dan pengusaha yang sukses tak hanya cukup kerja, kerja, kerja. Hal itu disampaikan Sandiaga saat berkampanye di Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara).

Di sana, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu bertemu dengan pengusaha milenial serta para penjual udang dan kepiting.

"Kaltara dan Tarakan punya potensi ekonomi yang luar biasa. Dari perkebunan, pertambangan, dan hasil bumi. Negara ini kaya. Harus dikelola dengan baik untuk kepentingan anak bangsa sendiri, bukan dinikmati oleh orang asing," terang Sandi di Warung Kopi Indra (Aseng), Kota Tarakan, Kaltara, Jumat (4/1).

"Jangan hanya kerja, kerja, dan kerja, tapi lupa esensi untuk membangun ekonomi masyarakat," imbuhnya.


EmoticonEmoticon