Chat with us, powered by LiveChat
 

KPU DESAK POLISI TANGKAP PENYEBAR HOAKS KONTAINER SURAT SUARA


KETUA Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mendesak kepolisian mencari penyebar informasi hoaks terkait ditemukan tujuh kontiner kertas suara di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Kontainer yang berasal dari Tiongkok tersebut dikabarkan berisi puluhan juta surat suara yang sudah dicoblos. "Kami minta kepolisian untuk mencari pembuat rekaman suara, termasuk yang menulis informasi hoaks ini, untuk segera ditangkap," tegas Arief ketika memberikan keterangan seusai mengadakan pertemuan dengan pihak Bawaslu dan Bea Cukai di Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (3/1) malam.

Arief menegaskan akan terus melawan pihak-pihak yang mendelegitimasi pemilu. 

Sebelumnya Komisioner KPU Pramono Ubaid juga membantah adanya isu ditemukannya tujuh kontainer berisi surat suara yang sudah tercoblos. Ia memastikan isu tersebut tidak terjadi.

Pramono menuturkan, saat ini proses pengadaan surat suara masih pada masa sanggah. Nantinya pada 7 Januari 2019 baru akan difinalisasi siapa perusahaan yang menang dalam tender tersebut. Sehingga pada saat ini seluruh surat suara masih belum diproduksi.

"Enggak ada (surat suara tercoblos-red), kan belum dicetak, dari mana surat suaranya. Lelang saja belum selesai. Pasti tidak ada, enggak mungkin. 

Dipastikan tidak ada surat suara yang saat ini keluar karena memang belum dicetak," ujarnya saat ditemui di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (2/1).

Isu tersebut awalnya muncul dari cuitan Andi Arief dalam akun twitternya pada pukul 20.05 WIB. Isinya, 'Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yg sudah dicoblos di tanjung priok. 

Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya. Karena ini kabar sudah beredar'. Namun saat ini twit tersebut sudah terhapus. (O-2)


EmoticonEmoticon